Kamis, 28 Juli 2016

RINDUKU SETAJAM PEDANG

Rindu ku asah setajam pedang Bila dia datang... Akan ku hunus kejantung hingga menembus tulang terdalam Agar terbebas semua perih yang telah lama tertahan

Mlng.26.7.2016.1:59pm

Rabu, 27 Juli 2016

AKU NAMAKAN KAMU, CINTA

Kamu adalah narasi pada tiap puisi cinta yang selalu aku cipta
Dan kamu adalah nada-nada indah pada lagu-lagu cinta yang selalu ingin aku dengar

Masih juga kamu
Adalah hujan yang aku nantikan ketika kemarau panjang

Semua memang tentang kamu
Yang selalu menjadi tokoh utama dalam lembar demi lembar cerita hidupku yang coba aku rangkai

Kamu adalah senyum, tawa, tangis juga marah bagiku
Karena denganmu aku tak butuh topeng untuk memainkan sebuah peran dalam hidupku
Aku tak pernah perduli akan terlihat seperti apa didepanmu
Karena hanya kamu yang bisa menerima semua baik dan burukku

Kamu bukanlah yang paling sempurna tercipta untukku
Namun kamulah orang yang dapat menjadikan seolah sempurna adalah bagian dariku

Kamu adalah sakitku ketika aku rindu
Kamu juga sebuah perayaan meriah ketika rindu bertemu

Dan aku menamakan kamu CINTA.

Mlng.27.7.2016.11:05pm

Senin, 25 Juli 2016

IA SENDIRI!

Nyatanya tak perlu hujan untuk menyirami rindu itu agar tumbuh subur
Ia tak butuh apapun
Bahkan ia semakin tinggi menjulang walau tumbuh di sahara gersang
Tak ada oase yang sekedar menyejukkan dahaganya

Ia sendiri!

Si tuan pemilik rindu itu sengaja menelantarkannya di sana
Tuan itu tak pernah lagi mau berkunjung
Bahkan menyapa

Namun begitu...
Rindu itu tetap berdoa dan berharap agar si tuan tak lupa untuk bertandang

Suatu saat

Mungkin!

Mlng.26.7.2017.10:38am

Rindu Itu... Kamu

Rindu itu serupa rumput liar di padang gersang
Ia tetap tumbuh subur walau panas terik tanpa hujan

Rindu itu serupa mata air di gurun sahara
Menjadi harta paling berharga
Menjadi penyejuk kala dahaga tiba

Rindu itu serupa udara
Tak terasa bila kau raba
Tak terlihat oleh netra
Namun sangat terasa menyesakkan dada

Rindu itu... kamu

Mlng.26.7.2016.9:58am

Minggu, 24 Juli 2016

Ahirnya sendiri

Seperti sebuah kabar, kita adalah perjalanan yang memaksa pulang, lalu pergi dan ahirnya sendiri

Senin, 18 Juli 2016

Monolog Untuk Suamiku

Aku jatuh cinta. Maaf. Karena aku selalu jatuh cinta lagi dan lagi. Aku jatuh cinta saat kamu tersenyum. Aku jatuh cinta saat kamu diam. Aku jatuh cinta dengan caramu tertidur. Aku bahkan jatuh cinta padamu yang sedang marah. Duh! Aku pasti gila. Tapi itulah yang aku rasa. Bagiku, cinta tak perlu hal yang istimewa. Aku tak butuh seikat bunga. Pun aku tak perlu setiap saat terucap kata cinta darimu. Itu semua bukan dirimu yang romantis kan? Tapi aku selalu suka caramu mendiamkanku ketika aku sedang sangat marah. Aku selalu jatuh cinta saat kamu tiba-tiba memeluk pinggangku ketika badanku bau angus dan bau bumbu. Sangatlah tidak wangi! Aku bahkan tergila-gila dengan kecupanmu dikeningku disaat aku terlelap. Begitu hati-hati seolah-olah aku sangatlah rapuh dan mudah hancur hanya dengan sebuah kecupan. Walaupun ahirnya terkadang kamu akan membuatku terbangun. Tapi aku tak pernah marah dengan itu. Suamiku. Jangan pernah bosan membuatku selalu jatuh cinta padamu hanya dengan hal sepele yang kamu lakukan untukku. Seindah gerimis di sore itu. Meneduhkan. Menyejukkan. Walaupun tak pernah terekam sebuah kata indah. Namun kamu selalu membuatku menjadi seolah-olah yang paling indah. Aku suka caramu mencintaiku. Cinta yang tak pernah aku temui dalam banyak kata yang biasa. Karena yang aku tahu, cinta memang tak butuh kata-kata. Diam dan rasakanlah hadirnya. Aku ingin selalu jatuh cinta padamu. Yang hanya ada aku dimatamu. Dan akan selalu kamu, rumah ternyaman untukku selalu pulang. #corat_coret_selagi_otw

Sabtu, 16 Juli 2016

Ruang Kosong

Ada satu ruang dihatiku yang aku biarkan tak terisi. Dan ahirnya aku biarkan ruang itu tetap kosong.

Selasa, 12 Juli 2016