Pada rinai senja kali ini, sengaja aku sematkan lagu rindu pada tiap rintik yang jatuh perlahan. Supaya ia menyatu dan luruh jatuh menimpa hatimu.
Pada senja yang berona jingga kali ini, aku lukiskan namamu di sana. Sebelum gelap menggantikan jingga. Sebelum senja benar-benar pergi. Sebelum kamu lupa, bahwa ada aku di sini yang masih selalu suka senandungkan lagu rindu.
Rinai senja mulai menderas perlahan. Sederas ingatanku akan pagi waktu itu. Denganmu! Pagi yang tak sengaja kita lalui bersama. Hanya ada satu cangkir kopi yang mulai berkerak di pinggirnya. Mungkin karena sisa kau minum separuhnya. Entahlah! Kita bercerita banyak hal waktu itu. Tentang hujan, tentang orang yang kebetulan lewat di jalan, juga kenangan. Kenangan kita yang tak pernah usang. Tak pernah aku dan kamu lupa.
Senja mulai meninggalkan peraduannya. Hanya ada gelap dimana-mana. Aku akan berkemas sebentar saja. Akan aku persiapkan sebuah jalan setapak menuju alam mimpi yang hanya ada aku dan kamu sebagai aktor utama di dalamnya. Sebentar saja. Karena 'tak cukup bagiku hanya bernyanyi lagu rindu. Aku juga ingin bertemu. Walau sekedar di mimpiku.
Mlng.22.8.2016.8:27pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar